[MOJOK] “Rekomendasi 5 motor bekas ala Mojok Institute.”
Sepeda motor masih menjadi kendaraan yang paling diminati untuk kota-kota kecil dan menengah, misalnya Yogyakarta.
Tak harus baru, motor bekas atau bekas pun tingkat keterjualannya masih
tinggi. Mojok Institute melakukan riset kecil tentang 5 motor bekas
yang paling diburu. Nomor 5 sungguh membuat terkaget! Halah…
Untuk
keperluan riset ini, Mojok Institute menemui dua narasumber yang
berprofesi sebagai pedagang cilok. Ya kagaklah, ndes! Tentu saja mereka
berprofesi sebagai PMB, atawa, Pedagang Motor Bekas.
Narasumber
pertama bernama Bapak Heri Suwarso (62), bertempat tinggal di daerah
Semaki, Kota Yogyakarta. Bapak berambut putih ini sudah, kurang lebih,
20 tahun menggeluti bisnis motor bekas. Sementara itu, narasumber kedua
adalah Bapak Bayu (53), juga sudah beberapa tahun ini berbisnis motor
bekas di bilangan Godean, Sleman.
Nah, biar enggak penasaran lagi, berikut lima kuda besi bekas yang masih kondyang:
5. Genus Supra X
Posisi nomor lima ditempati oleh genusHonda Supra, dengan family Supra
X dan Supra X 125. Motor gigi manual ini penjualannya tak begitu tinggi
karena kebanyakan konsumen menetapkan syarat yang spesifik, yaitu soal
performa mesin. Jika mesin tidak ces pleng, kebanyakan konsumen akan berpikir dua kali untuk membawa pulang motor ini.
Sebagai
catatan, syarat ini juga berlaku untuk motor-motor Honda lawas.
Misalnya, Honda Astrea Grand, Honda Revo, hingga Legenda. Oleh sebab
itu, permintaan akan Honda dengan transmisi gigi manual tidak begitu
tinggi jika dbandingkan dengan kelas matik.
Bapak Heri sendiri
memberikan satu catatan lain yang juga penting. Catatan yang dimaksud
adalah, bisa saja, Honda Supra ini penjualannya akan naik di
wilayah-wilayah tertentu. Misalnya di wilayah dengan kontur pegunungan
yang menuntut penduduknya memiliki motor bertenaga paten seperti di
Wonosari atau Kulon Progo sisi pegunungan.
Gigi manual lebih aman ketika digunakan di wilayah dengan banyak turunan curam. Istilahnya, gigi tersebut digunakan untuk nggantol
rem ketika di jalan turunan. Motor matik bisa berbahaya jika remnya
dipaksa bekerja terlalu berat di medan yang juga berat. Jadi, kalau
pembaca adalah cah nggunung, disarankan belilah motor dengan transmisi gigi manual.
Ya
kalau tetep mau beli matik juga tentu tiada masalah. Tapi saya sarankan
banyak-banyaklah ibadah dan berdoa sebelum melibas pegunungan. Itu.
Harga Honda Supra sendiri ada di sekitar 6 hingga 7 juta. Ingat, kondisi mesinnya harus ciamik.
4. Kawasaki dengan spesifiksi motor sport dan trail
Seri
motor Kawasaki ini harus spesifik, yaitu motor sport dan trail. Yang
dimaksud adalah seri Ninja, KLX, dan D-Tracker. Mengapa untuk Kawasaki
memang spesifik? Untuk soal ini, Bapak Heri dan Bapak Bayu seperti
bersepakat bahwa harga jual bekas Kawasaki bebek memang jeblok, mulai
dari Kaze, hingga Blitz. Ora cucuk.
Sementara itu, pihak
Kawasaki sendiri, pada dasarnya, memang mengurangi jumlah produksi motor
bebek dan fokes ke motor sport. Maka, seiring kebijakan tersebut,
Kawasaki seri bebek pun mulai “menghilang” dari palagan motor bekas.
Nah, bagaimana dengan
soal harga? Untuk KLX 150 cc misalnya, jika pemakaian masih di bawah 1
tahun, maka harga bekasnya masih di atas 20 juta. Jika harga untuk motor
baru ada di 29 juta, maka perkiraan bekas bisa ada di kisaran 24 juta
jika kondisi masih mulus.
Untuk Ninja sendiri, yang paling tinggi
adalah seri tahun 2005 ke atas, misalnya Ninja seri R. Harga jual bekas
dengan kondisi mesin masih bagus, ada di atas 18 juta. Bahkan, untuk
Ninja R edisi spesial dengan mesin masih paten, bisa menyentuh hampir 25
juta.
Mengapa penjualan Kawasaki sport tetap tinggi? Atribusi perlu diberikan kepada NDX A.K.A. Kenapa? Karena ora Ninja, ora dicinta. OAOE!
3. Yamaha Mio
Yamaha Mio
adalah salah satu motor metik dengan harga jual kembali yang tidak
terlalu menyenangkan. Jika masih baru dibanderol 15 juta, harga sekennya
bisa jatuh di bawah 10 juta. Apalagi, ketika mesin motor imut ini tak
lagi meyakinkan. Banyak ditemukan kasus di mana suara mesin Mio ini
terlalu bising dan tak greeeng lagi. Tentu tidak semua. Ini buat mereka yang enggak telaten merawat motornya.
Untuk
Mio sendiri, yang digemari adalah keluaran tahun 2013 hingga 2015.
Untuk tahun 2013, harga bekas ada di sekitar 6 juta. Sementara itu,
untuk tahun 2015, tak lebih dari 9 juta. Itupun dengan syarat mutlak:
mesin harus masih bagus. Jika kondisinya memprihatinkan seperti isi
dompetmu, ya bisa jadi hanya 7 juta itu sudah bagus.
Sempat ada
beberapa Mio bekas tahun 2010 yang beredar di pasaran. Harganya? Paling
mentok 5 juta saja. Ha sama harga hape Samsung yang baru dibeli Agus
Mulyadi pun kalah. Wis, ora nggetih.
2. Honda Beat
Honda
Beat yang paling banyak diburu adalah keluaran tahun 2011 ke atas.
Harga jual bekas masih bagus dan tak terlalu anjlok jika dibandingkan
dengan yang masih baru. Misalnya, Beat 2011 dengan tipe velg jari-jari (spoke wheel), dibanderol 11,7 juta. Sementara itu, Beat 2011 dengan tipe velg racing (cast wheel) dihargai 12,5 juta.
Bagaiaman
dengan harga bekas motor kemayu dengan jok kecil ini? Kembali, jika
mesin masih tokcer, harga bekas masih menyentuh 10 juta. Bisa ditawar
hingga toleransi 9,5 juta.
Kenapa Beat bisa begitu laku meskipun punya penampang jok yang nyancut dan berpotensi membikin bokong gringgingen jika dipakai perjalanan jauh (rekor saya pakai Beat, jalan dari Jogja ke Solo)?
Bapak Heri dan Bapak
Bayu lagi-lagi bersepakat untuk alasan ini, yaitu harga yang bersahabat
untuk para PMS, barang mudah didapat (terutama dari leasing), dan biasanya mesin masih bagus. Jadi, tak butuh banyak dana restorasi apabila dibutuhkan.
1. Honda Vario
Dan inilah jawaran motor bekas: Honda Vario!
Kenapa Vario
menjadi motor bekas paling diburu? Kurang lebih, alasannya sama seperti
mengapa Honda Beat menjadi terbaik kedua. Vario sendiri yang paling
laku adalah keluaran tahun 2013 ke atas. Harga Vario bekas masih di atas
10 juta, bahkan bisa menyentuh 12 juta. Sementara itu, harga untuk
Vario baru seri 2014 dibanderol sekitar 16 juta.
Lantas, mengapa Honda bisa merajai penjualan motor bekas? Bapak Heri mengungkapkan beberapa alasan:
Pertama,
pola pikir lawas bahwa keluaran Honda adalah motor yang paling paten.
Orang zaman dulu bahkan tetap menyebut “habis beli Honda”, padahal dia
beli Yamaha Mio. Kedua, mesin memang bagus dana wet dibandingkan
pabrikan lain. Ketiga, onderdil cenderung mudah didapat dan murah (asal
tahu di mana membelinya..hehe).
0. Honorable mention: Yamaha Twin tahun 1977
Sebenarnya ini rahasia. Saya sendiri rikuh dan berat hati untuk membagikannya. Namun, demi para pandemen motor bekas lagi lawas, terpaksa saya bagi rahasia ini. Dosa ditanggung pembaca pokoknya. Titik.
Jadi,
Bapak Heri membagikan satu fakta menarik. Beberapa saat belakangan ini,
ada satu motor lawas, tak hanya bekas lagi, yang tengah diburu pecinta
roda dua, yaitu Yamaha Twin tahun 1977.
Yamaha Twin 1977 mudah
dikenali dari knalpot ganda, kanan dan kiri. Awas, jangan situ tanya ini
ganda campuran atau enggak ya? Plis, itu lawas.
Jika mesin Yamaha
Twin ini masih bagus, harga jualnya bisa mencapai 40 juta! Kalau untuk
beli tongseng kambing di Djiroso ya kuahnya bisa buat mandi, lah. Mesin bagus itu seperti apa? Jika “jawil, mak sreeeng”. Awas, jangan mesum! Maksudnya, pedal untuk slah itu bisa dipancal menggunakan tangan saja dan seketika mesin langung ON!
Bentuk
body yang artsy dan tergolong langka, membuat Yamaha Twin menjadi motor
bekas (lawas) yang tak kalah diburu dibandingkan Vario atau Beat. Jika
barang tersedia, perbandingannya, Vario laku dalam satu hari, sementara
Yamaha Twin bisa laku dalam setengah hari. Tanpa menawar!
Nah,
itulah 5 motor bekas paling diburu hasil riset Mojok Institute. Sampai
ketemu di Otomojok mBlayang di lain kesempatan. Siapa tahu, selanjutnya
kita bahas tentang otopet. Nampaknya menarik.
#SalamAspalKroak